Selasa, 18 Februari 2014

Sejarah Sultan Ageng Tirtayasa

                                     SULTAN AGENG TIRTAYASA
                              ( 1631 - 1683 )
                           Pahlawan Perjuang 
                                Kemerdekaan
        Banten memang sudah pantas menjadi propinsi sendiri, mengingat sejak sejak dulu kala banten merupakan pelabuhan perdagangan yang ramai. sejak jatuhnya malaka ke tangan portugis pada tahun 1511. perkembang pesat banten berkat dukungan dari kerajaan-kerajaan di pantai utara laut jawa, seperti demak & jepara. bahkan sejarah banten dapat ditelusuri lewat kehadiran Faletehan ( Fatahillah ) yg kemudian dikenal sebagai Sunan Gunung Jati. kehadiran VOC dijawa, termasuk banten sebenarnya hanya mencari beras untuk ditukarkan dengan komoditi rempah-rempah yg laku keras di pasar Eropa. lama-kelamaan, perhatian VOC beralih dari Indonesian Timur ke pulau Jawa.


Asal Mula Batavia
                     Belanda dengan banten tidak dapat dilepaskan dari berdirinya kota Batavia yg dirintis oleh Jan Pieterszoon Ceon yg semula berpangkat kepala Tata Buku kongsi  dagang VOC di Banten, kemudian di Batavia. berkat taktik VOC yg licik & curang dalam kerajaaan Banten terjadi perbedaan pendapat antara para pangeran dikerajaan. pangeran Mangkubumi yg menjadi wali sultan yg masih kanak-kanak lebih dekat ke VOC sedangkan pangeran Jayakarta yg berkedudukan di daerah yg sekarang mejadi kota Jakarta lebih dekat pd orang Eropa selain Belanda, seperti inggris & prancis. orang-orang Eropa itu saling berebut pengaruh di kawasan Banten. pangeran Jayakarta & orang Eropa lainnya dengan restu wali Raja Banten disingkirkan Belanda. sejak saat itu Batavia sebagai Benteng & pusat kekuatan VOC terus berkembang.

Banten Berperang Melawan VOC
       hubungan antara Banten & VOC yg semula baik perlahan berubah sejak naiknya Sultan Banten Abu'I Fath Abdulfattah yg lebih dikenal sebagai Sultan Ageng Tirtayasa yg naik tahta pd tahun 1661. sultan ini tidak menyukai Kompeni Belanda. Belanda dalam pandanganya hanya penghalang perdagangan Banten. pd tahun-tahun awal kepemimpinannya, ia berhasil memebangun kembali kekuatan perdagangan kerajaan itu. sultan Ageng Juga mengadakan penyerangan-penyeragan dengan gerilya terhadap Batavia lewat darat & laut.
               2 kapal kompeni pd tahun 1666 dirampas oleh Banten & perkebunaan tebu milik kongsi dagangan itu dirusak. raja pun tidak bersedia menerima  utusan VOC sehingga orang-orang Belanda yg berada di Banten merasa tidak aman. mereka secara diam-diammeningalkan kerajaan itu. ketika tidak ada lagi orang Belanda di Banten, VOC memblokir pelabuhan Banten sehingga merugikan perdagangan Banten . Sultan terpaksa mendekati Belanda untuk mengadakan perundingan. perundingan itu berlangsung sangat ketat karena Belanda tetap mempertaahankan keinginaaan  perdagangan monopoli di maluku & malaka yg sulit di terima oleh Banten. akhirnya disepakati  bahwa Belanda tetap mengadakan perdagangan dengan Maluku & membayar ganti rugi kepada Banten. perdagangan Banten, berkat usaha Sultan Ageng Tirtayasa, berkembang pesat dengan persia, surat, mekkah, koromandel, Benggala, siam, Cina. dalam perdagangan luar negeri itu sultan banyak di bantu oleh Inggris & Denmark.

Konfrontasi Dengan Sultan Haji
                keadaaan tenang itu berakhir pada tahun 1676 ketika putra sulungnya kembali dengan gelar Sultan Haji yg sangat pro-Belanda ketegangan denga kompeni memuncak ketika pada tahun 1680 dengan berakhirnya perang Trunojoyo, sultan haji. pada tanggal 27 Febuari 1682 istana sultan haji di Surosowan di serbu pasukan Banten. dengan bantuan Belanda, sultan haji berhasil mempertahankan diri dengan semua syarat yang diajukan Belanda bahwa semua orang Eropa harus meningalkan Banten. pada bulan AGUSTUS 1682 sultan haji menandatagani perjanjiaan yang mengakui kekuasan kompeni Belanda. sultan Ageng yang sudah terdesak terus melancarkan perlawanan hingga pada tahun 1683, pada tahun itu juga ia di tangkap & wafat di penjara. Jenazah pejuang sahid ini dimakamkan di kompleks pemakaman Raja-raja Banten yaitu di sebelah utara Masjid Agung Banten.

1 komentar:

Posting Komentar

Site Search